Kelvin adalah anak pertama dari keluarga yang sangat kaya.
Meski begitu kekayaannya tak menjadikan dia seseorang yang sombong. Dia adalah
seorang vokalis dari band yang sangat terkenal di kampusnya “klise”. Style yang
gaul, cool, ganteng dan dengan fasilitas yang serba mewah Membuat ia di idolakan
cewek-cewek di kampusnya.
Keluarga broken
home.(rumah tangga orangtuanya yang sudah lama merenggang karena kseibukan
keduanya, sering bertengkar). membuat ia harus selalu menenangkan adiknya
(Reva) acap kali keduanya melihat orantuanya bertengkar hampir setiap hari.
Reva adalah adik yang amat sangat di sayangi Kelvin. Bukan
karena reva adik semata wayangnya saja, melainkan karena Reva mempunyai
penyakit gagal ginjal sejak beberapa tahun terakhir. Itu yang membuat Kelvin
lumayan protektif dengan semua kegiatan yang di lakukan reva termasuk urusan
cowok.
reva mempunyai sifat yang sangat lemah lembut, perasa, dan
selalu berpakaian sederhana, tak menunjukan kalau dia adalah adik dari
seseorang yang menjadi idola di kampusnya. Meskipun reva adalaha adik Kelvin,
tapi tak ada satupun teman-teman di kampus Kelvin yang tahu kalau reva adalah
adiknya, keculi anak-anak satu band dengan Kelvin.
Kelvin menyukai nabila (bila) adalah mahasiswa paling membuat
dia penasaran. Bila gadis yang cerdas, tak terlalu suka bergaul dan tak terlalu
suka dengan keramayan, dan paling senang dengan kebersihan. Meskipun Kelvin
terkenal di kampusnya, kalau masalah cinta ia tak berani mendekati cewek.
Apalagi Mendekati BILA.
Suatu siang di kantin kampus, tampak BILA sedang asik dengan
buku yang ia baca sambil melumat ice cream di tangannya. dari arah belakang
tampak Kelvin dengan teman-temannya yang sedang asik bercanda sambil berjalan.
Dan tiba-tiba “Bruk” Kelvin tak sengaja menyeggol kursi yang sedang BILA
duduki. Spontan ice cream yang sedang BILA makan belpotan di muka dan sebagian
jatuh ke buku yang ia baca. Kelvin tampak kaget dan spontan membersihkan muka
BILA dengan tangannya. Hingga membuat satu kantin menyaksikan kejadian itu dan membuat
beberapa cewek terbelalak matanya dengan kejadian siang itu. Tak berapa lama
ketika Kelvin mengusap ice cream di ujung birir BILA. Langsung saja satu
tamparan di layangkan bila ke pipi Kelvin. Berdiri lalu beranjak pergi. Rega
salah satu teman Kelvin mencoba melangkahkan kakinya untuk mengejar BILA karena
tidak terima sahabatnya di perlakukan seperti itu. Tapi Kelvin menahan dengan
tangannya hingga membuat langkah rega terhenti. Lalu mereka duduk di kantin
itu, sambil dengan senyuman kecil yang tersungging di pipi Kelvin. Dalam
hatinya ia begitu senang. Cewek yang ia suka akhirnya menyentuh pipinya
walaupun dengan sebuah tamparan.
Tampak dari kejauhan ternyata topan menyaksikan kejadian itu,
topan tak kalah menyukai BILA. Dengan
sedikit menahan amarah ia pergi meninggalkan kantin. Ia memendam cemburu dan
sekaligus lega karena BILA tidak sama dengan cewek-cewek lainnya yang begitu
memuja Kelvin.
Hujan membasahi kampus sore itu, bila tampak sedang menunggu
bundanya menjemput. Karena di rasa sudah cukup lama menunggu. Bila memutuskan
Ketika akan melangkahkan kaki tapi dari barah belakang tampak ada yang
menyodorkan sebuah payung padanya, dengan senyuman yang tersungging tampak
manis mengulurkan tangannya. Tampak kaget bila dengan sosok orang ini. Yang ternyata
tidak lain adalah reva. Tampak sedikit menolak untuk payung itu, reva masih
saja menyodorkan payung itu. Dan akhirnya bila menerima, tampak terselip
senyuaman kecil dari bibir bila, lalu tak lama reva pergi meninggalkan bila.
Masih berdiri di depan kampus tadi, bila masih terheran-heran dengan cewek yang
tak ia kenal. Ketika ia sudah berjalan beberapa langkah dari tempatnya tadi,
tampak bunda sudah datang menjemput.
Bunda sudah tampak memberi kode untuk buru-buru memasuki
mobil, di rumah bila menceritakan kejadian tadi pada bundanya. tak lama dari
percakapannya dengan bila, bunda tampak buru-buru untuk masuk kamar mandi.
Terdengar bunda mual-mual yang terdengar seperti orang muntah. Tak mungkin
hamil, karena bunda BILA adalah seorang single parent, yang bekerja keras siang
malam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya kuliah BILA. Nampak heran
dengan itu bila menunggu bunda di depan pintu, ketika bunda keluar kamar hanya
tersenyum dan langsung menunjuk makan-makanan siap saji di atas meja.
Keesokan harinya bundanya berkunjung ke rumah kakanya yang
tak lain adalah om satu-satunya BILA yang bermasuk untuk berkumpul dan
sekaligus membicarakan rencana ulang tahun keponakannya bulan depan. Hingga..... ( To be continue)
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking